Double Skin Milk Pudding (Shuang Pi Nai): Dessert Lembut Khas Guangdong

Sejarah dan Filosofi Shuang Pi Nai
Shuang Pi Nai atau Double Skin Milk Pudding adalah salah satu hidangan penutup klasik yang berasal dari Guangdong, Tiongkok. Kudapan ini sudah di kenal sejak abad ke-19, terutama di kota Shunde yang di anggap sebagai rumah kelahiran berbagai kuliner tradisional.
Nama “double skin” merujuk pada dua lapisan kulit tipis yang terbentuk secara alami. Kulit pertama muncul ketika susu panas di biarkan dingin, sementara kulit kedua terbentuk setelah proses pengukusan bersama campuran telur dan gula. Inilah yang menjadikan dessert ini berbeda dari puding susu biasa.
Shuang Pi Nai tidak hanya populer di wilayah Guangzhou dan sekitarnya, tetapi juga menyebar ke seluruh Tiongkok dan bahkan dunia. Dessert ini sering hadir di kedai teh tradisional (cha chaan teng) dan restoran yang mengusung masakan Kanton.
Keunikan Double Skin Milk Pudding
Apa yang membuat Shuang Pi Nai begitu istimewa? Jawabannya terletak pada tekstur dan rasa yang di hasilkan dari proses sederhana. Susu segar memberi kelembutan alami, telur menciptakan struktur custard yang ringan, dan gula menambah rasa manis seimbang.
Selain itu, lapisan tipis yang muncul di permukaan menambah sensasi unik saat di makan. Teksturnya halus, sedikit chewy di bagian kulit, namun creamy di bagian tengah. Karena itu, hidangan ini di anggap elegan meski hanya berbahan dasar sederhana.
Bahan-Bahan yang Di butuhkan
Untuk membuat 2–3 porsi Shuang Pi Nai, siapkan bahan berikut:
- 500 ml susu full cream segar
- 2 butir putih telur ayam (atau 1 butir telur utuh + 1 putih telur untuk tekstur lebih lembut)
- 3 sdm gula pasir (bisa ditambah atau dikurangi sesuai selera)
- 1/2 sdt vanili cair (opsional, untuk aroma manis lembut)
Peralatan
- Panci kecil
- Mangkok keramik tahan panas
- Saringan halus
- Panci kukus
Menggunakan mangkok keramik dianjurkan karena membantu menjaga suhu stabil saat proses pengukusan.
Langkah-Langkah Membuat Shuang Pi Nai
1. Membentuk Lapisan Kulit Pertama
Masukkan susu ke dalam panci kecil, lalu panaskan dengan api kecil hingga hampir mendidih. Jangan biarkan susu benar-benar mendidih karena bisa merusak protein yang dibutuhkan untuk membentuk kulit. Setelah itu, tuang susu ke dalam mangkok keramik. Diamkan hingga dingin, lalu biarkan permukaannya membentuk lapisan kulit tipis alami.
2. Menyiapkan Campuran Telur
Di mangkuk terpisah, campurkan putih telur dan gula. Aduk perlahan dengan whisk atau garpu, jangan sampai berbusa karena busa akan mengganggu kelembutan tekstur puding. Tambahkan vanili jika ingin aroma lebih wangi.
3. Menggabungkan Susu dan Telur
Tusuk perlahan lapisan kulit susu dengan sumpit agar ada celah untuk menuangkan cairan. Tuang campuran telur manis ke dalam mangkuk susu melalui saringan halus. Kulit pertama akan tenggelam sedikit ke dalam adonan, dan nantinya kulit kedua akan terbentuk setelah proses kukus.
4. Proses Pengukusan
Siapkan panci kukus dengan air mendidih. Letakkan mangkuk berisi campuran susu dan telur di dalam kukusan, tutup rapat, dan gunakan api kecil. Kukus selama 10–12 menit hingga tekstur puding mengeras tetapi tetap lembut. Jangan mengukus terlalu lama agar puding tidak pecah atau berair.
5. Penyajian
Setelah matang, angkat dan diamkan sebentar. hidangan ini bisa dinikmati hangat atau dingin. Penyajian tradisional biasanya hanya dengan taburan gula tambahan atau kacang merah rebus manis. Namun, saat ini banyak variasi modern dengan topping buah segar, saus karamel, hingga madu.
Tips Membuat Shuang Pi Nai Sempurna
- Gunakan susu segar full cream, bukan susu UHT, agar lapisan kulit lebih mudah terbentuk.
- Jangan aduk telur terlalu keras karena akan menghasilkan banyak busa.
- Selalu gunakan api kecil saat mengukus supaya hasilnya halus tanpa lubang.
- Jika ingin tekstur lebih kaya, gunakan campuran telur utuh dan putih telur.
- Biarkan puding benar-benar dingin sebelum dimasukkan ke kulkas agar tidak retak.
Fakta Menarik Tentang Shuang Pi Nai
- Warisan budaya: Hidangan ini termasuk dalam daftar kuliner tradisional penting di Guangdong.
- Populer di kedai teh: Banyak restoran Kanton menjadikannya menu andalan bersama dim sum.
- Dikenal sejak abad ke-19: Awalnya dibuat oleh pedagang susu di Shunde yang menemukan cara mengolah susu agar lebih tahan lama.
- Simbol kelembutan: Banyak orang Tiongkok menyebut hidangan ini sebagai makanan penghibur, cocok untuk anak-anak, orang tua, hingga mereka yang sedang sakit.
Ide Variasi Double Skin Milk Pudding
- Shuang Pi Nai Cokelat
Tambahkan bubuk cokelat ke dalam campuran susu untuk rasa manis pekat yang modern. - Shuang Pi Nai Matcha
Bubuk matcha Jepang memberi warna hijau menarik sekaligus aroma teh yang khas. - Shuang Pi Nai Buah Segar
Potongan mangga, strawberry, atau kiwi bisa ditambahkan di atas puding sebagai topping sehat. - Shuang Pi Nai Kacang Merah
Topping kacang merah rebus manis adalah variasi klasik yang populer di Guangdong. - Shuang Pi Nai Madu dan Pistachio
Tambahkan madu alami dengan taburan kacang pistachio untuk cita rasa elegan dan bergizi.
Nilai Gizi Double Skin Milk Pudding
Baca Juga : Congee Klasik: Bubur Nasi Favorit Asia yang Selalu Dirindukan
Dessert ini memiliki kandungan protein dari susu dan telur, serta energi dari gula. Susu menyediakan kalsium yang baik untuk tulang, sementara telur memberi asupan asam amino penting. Versi dengan tambahan buah segar akan lebih kaya vitamin dan serat.
Jika ingin membuatnya lebih rendah kalori, gula bisa dikurangi atau diganti dengan pemanis alami seperti madu.
Popularitas nya di Dunia Modern
Saat ini, Shuang Pi Nai tidak hanya ditemukan di Guangdong, tetapi juga di banyak restoran Asia di seluruh dunia. Bahkan, beberapa koki internasional mengadaptasi resep ini dengan gaya fusion, menambahkan saus berry, cokelat cair, atau bahkan kopi. Hal ini membuktikan bahwa dessert tradisional tetap bisa beradaptasi dengan selera modern.
Penutup
Double Skin Milk Pudding atau Shuang Pi Nai adalah salah satu dessert klasik Tiongkok yang sederhana namun sarat makna. Dengan bahan utama susu, telur, dan gula, puding ini menawarkan tekstur lembut, rasa manis ringan, serta keunikan dari lapisan ganda yang tidak dimiliki puding lain.
Tidak hanya sebagai hidangan penutup, Shuang Pi Nai juga mencerminkan kreativitas kuliner masyarakat Guangdong yang mampu mengubah bahan sederhana menjadi hidangan istimewa. Membuatnya di rumah tidaklah sulit, dan kamu bisa mencoba berbagai variasi untuk menyesuaikan dengan selera.
Hidangan ini membuktikan bahwa tradisi kuliner bisa tetap bertahan sekaligus relevan hingga saat ini. Sajikan Shuang Pi Nai sebagai penutup makan malam keluarga, dan rasakan sensasi kelembutan dessert klasik yang melegenda.