Resep Kue Putri Mandi: Manis Lembut Khas Tradisional yang Selalu Dirindukan

Cita Rasa Legendaris dari Dapur Nusantara
Di tengah gempuran camilan kekinian, kue tradisional tetap punya tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah kue putri mandi, jajanan khas berbahan dasar tepung ketan yang berpadu dengan isian kelapa manis dan di siram kuah santan kental yang gurih. Cita rasanya lembut, manis, dan kaya akan aroma kelapa—menjadikan kue ini pilihan tepat untuk camilan sore atau sajian spesial di acara keluarga.
Menariknya, meski tampilannya sederhana, kue ini memiliki filosofi tersendiri. Dalam tradisi Melayu dan Bugis, kue ini sering di anggap simbol kelembutan dan keharmonisan. Oleh karena itu, tak heran jika kue ini kerap hadir dalam acara adat, syukuran, hingga pesta pernikahan.
Nah, jika kamu ingin mencoba membuat kue putri mandi sendiri di rumah, kabar baiknya adalah: proses pembuatannya tidaklah rumit. Dengan bahan-bahan yang mudah di temukan dan langkah-langkah yang jelas, kamu bisa menghasilkan kue putri mandi yang lembut dan menggoda selera.
Simak resep lengkap berikut ini, di sertai tips dan trik agar hasilnya maksimal dan tahan lama!
Bahan-Bahan Utama: Komponen Rahasia Kelezatan
Sebelum mulai membuatnya, pastikan semua bahan telah tersedia dan dalam kondisi baik. Resep kue putri mandi ini di bagi menjadi tiga bagian penting: adonan kulit, isian, dan kuah santan. Berikut detailnya:
Bahan A (Adonan Kulit):
- 1,5 kg tepung ketan
- 3 gelas air (±600 ml)
- Pewarna makanan (merah, hijau, kuning atau sesuai selera)
B (Isian Kelapa Manis):
- 500 gram gula pasir
- 1 butir kelapa tua, parut kasar
- Sejumput garam
C (Kuah Santan):
- 65 ml santan kelapa kental
- 1 gelas air (±200 ml)
- 1 sdm tepung maizena, larutkan dengan air
- Sejumput garam
Catatan penting: Pilih kelapa tua untuk bagian isian agar rasa dan teksturnya lebih legit, serta gunakan santan kental segar agar kuahnya terasa gurih dan otentik.
Langkah-Langkah Membuat Kue Putri Mandi
Proses pembuatan kue putri mandi bisa kamu bagi dalam beberapa tahap agar lebih mudah di pahami. Ikuti panduan di bawah ini dengan cermat, dan hasilnya di jamin memuaskan!
1. Siapkan Adonan Kulit
Pertama-tama, ambil wadah besar untuk mencampurkan tepung ketan dan air. Tambahkan pewarna makanan sesuai selera. Kamu bisa membaginya ke dalam beberapa warna untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik dan ceria.
Uleni adonan dengan tangan hingga kalis dan tidak lengket. Adonan harus bisa di bentuk dengan mudah namun tetap lentur. Jika terlalu keras, tambahkan sedikit air. Jika terlalu lembek, tambahkan sedikit tepung ketan.
2. Buat Isian Kelapa Manis
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan isiannya. Campurkan parutan kelapa, gula pasir, dan garam dalam wajan. Nyalakan api kecil dan masak hingga gula larut dan meresap ke dalam kelapa.
Aduk terus agar kelapa tidak gosong. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 10–15 menit. Setelah kelapa matang dan terasa legit, matikan api dan diam kan hingga agak dingin.
3. Bentuk dan Isi Adonan
Ambil sedikit adonan kulit, pipihkan di telapak tangan, lalu isi dengan kelapa manis yang telah di buat. Bentuk bulat dan rapatkan agar isiannya tidak keluar saat di kukus.
Ulangi langkah ini hingga seluruh adonan habis. Sebaiknya bentuk semua adonan sekaligus sebelum di kukus agar hasilnya seragam.
4. Kukus Hingga Matang
Panaskan kukusan terlebih dahulu. Setelah air mendidih dan uap keluar, susun bola-bola adonan di atas loyang atau alas daun pisang. Kukus selama kurang lebih 10–12 menit hingga adonan mengkilap dan matang.
Setelah matang, angkat dan dinginkan di suhu ruang. Pastikan kue benar-benar dingin sebelum di siram dengan santan agar teksturnya tidak berubah.
5. Masak Kuah Santan
Untuk menyiapkan kuah santan, rebus santan bersama air dan garam. Aduk perlahan agar santan tidak pecah. Setelah mendidih, masukkan larutan tepung maizena untuk mengentalkan kuah. Aduk rata hingga teksturnya mengental, lalu matikan api.
6. Sajikan dengan Kuah Santan
Terakhir, tata kue putri mandi dalam wadah saji dan siram dengan kuah santan yang hangat. Sajikan selagi kuah masih hangat, atau bisa juga di dinginkan terlebih dahulu untuk sensasi yang berbeda.
Tips Tambahan Agar Kue Putri Mandi Sempurna
Agar hasilnya lebih maksimal, perhatikan beberapa tips penting berikut:
Gunakan Tepung Ketan Berkualitas
Tepung ketan yang baik menghasilkan tekstur kue yang lembut, kenyal, dan tidak mudah pecah. Hindari tepung ketan yang sudah lama atau berbau apek.
Jangan Terlalu Banyak Air
Air yang berlebihan akan membuat adonan terlalu lembek dan sulit di bentuk. Ikuti takaran air dengan tepat, dan uleni perlahan sambil cek kekentalannya.
Hindari Santan Pecah
Aduk terus santan saat di masak. Gunakan api kecil dan jangan sampai mendidih terlalu lama. Santan yang pecah akan membuat kuah terasa kasar dan kurang enak.
Simpan di Lemari Es
Jika tidak langsung di konsumsi, simpan kue di lemari es dan hangatkan kembali sebelum di sajikan. Namun, hindari menyiram kuah santan sebelum di simpan agar tidak cepat basi.
Fakta Menarik Tentang Kue Putri Mandi
Selain rasanya yang nikmat, kue putri mandi juga menyimpan sejumlah fakta menarik yang jarang di ketahui:
1. Nama yang Penuh Makna
Kue ini disebut “putri mandi” karena visualnya yang menyerupai bola-bola cantik yang sedang “berendam” dalam kuah santan. Nama ini mencerminkan kelembutan dan keanggunan khas putri, sekaligus kesegaran yang ditawarkan.
2. Populer di Berbagai Daerah
Meski dikenal luas di daerah Bugis dan Melayu, kue ini sebenarnya tersebar di banyak wilayah di Indonesia, dengan nama dan variasi yang berbeda. Di Sumatera, misalnya, kue ini sering dijadikan hidangan pesta adat.
Baca Juga : Resep Kue Lumpur dari Tepung Terigu: Lembut, Tahan Lama, dan Mudah Dibuat
3. Simbol Keharmonisan
Dalam budaya Melayu, kue putri mandi kerap hadir sebagai simbol keseimbangan antara manis dan gurih, serta perpaduan dua elemen: bumi (ketan) dan laut (santan). Tak heran jika ia dianggap cocok sebagai sajian penyambut tamu.
4. Warna-Warni Sebagai Penambah Nafsu Makan
Warna cerah pada adonan tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga menggugah selera. Karena itulah, pewarna makanan alami seperti pandan, ubi ungu, atau bit sering digunakan sebagai alternatif sehat.
5. Bisa Dimodifikasi
Beberapa versi modern dari kue putri mandi telah dimodifikasi dengan isian cokelat, keju, atau kacang merah. Ini membuktikan bahwa camilan tradisional pun bisa terus berkembang tanpa kehilangan identitasnya.
Camilan Klasik yang Tetap Dicintai Sepanjang Masa
Kue putri mandi adalah bukti bahwa camilan tradisional Indonesia memiliki daya tarik tersendiri yang tak lekang oleh waktu. Perpaduan antara tekstur kenyal dari tepung ketan, manis gurih dari isian kelapa, dan kuah santan yang lembut menciptakan harmoni rasa yang sulit ditolak.
Lebih dari itu, proses pembuatannya yang sederhana membuat siapa saja bisa mencoba. Tak perlu keahlian khusus atau alat mahal—cukup niat, bahan yang segar, dan sedikit waktu, kamu sudah bisa menghadirkan kelezatan klasik di meja makan.
Jadi, daripada hanya membelinya di pasar, mengapa tidak mencoba membuat sendiri di rumah? Selain lebih higienis, kamu juga bisa berkreasi dengan warna dan bentuk sesuai selera. Selamat mencoba dan semoga sukses!