Mengenal Saung Matoa, Warung Viral dengan Cita Rasa Tradisional

Bekasi, kota sibuk di timur Jakarta ini ternyata menyimpan surga kuliner tradisional yang sedang jadi perbincangan hangat. Di tengah banyaknya restoran modern, muncul sebuah warung sederhana bernama Saung Matoa yang menyita perhatian berkat menu khas Betawi-Sunda yang di sajikan dengan resep turun-temurun.
Tak heran, dalam waktu singkat, Saung Matoa berhasil mencuri perhatian para pecinta kuliner. Dengan konsep warung ala saung, makanan yang otentik, serta harga terjangkau, tempat ini langsung menjadi favorit warga Bekasi dan sekitarnya.
Suasana Saung Asri yang Cocok untuk Keluarga
Sesuai namanya, Saung Matoa mengusung konsep tempat makan semi-outdoor yang menyerupai saung atau gubuk. Terbuat dari kayu dan beratapkan jerami, tempat ini menghadirkan suasana alami dan santai, cocok untuk makan bersama keluarga.
Area makan di kelilingi pepohonan rindang, memberikan nuansa sejuk meski tanpa pendingin udara. Namun, saat ramai pengunjung, suasananya bisa sedikit sumpek. Meski demikian, atmosfer pedesaan yang hangat tetap terasa kuat.
Dengan kapasitas hingga 50 orang, Saung Matoa cocok untuk makan bersama keluarga besar, teman kantor, atau sekadar nongkrong santai di akhir pekan. Dapur dan area pemesanan terpisah, dan pengunjung cukup menyebut nama untuk memesan makanan—konsep yang sederhana namun efektif.
Baca Juga : Handayani Prima: Sajian Rasa Nusantara dalam Balutan Elegansi Jakarta Timur
Pecak Gurame, Menu Andalan yang Bikin Nagih
Salah satu menu paling di gemari di Saung Matoa adalah Pecak Gurame. Ikan gurame segar berukuran besar digoreng hingga matang sempurna lalu di siram bumbu pecak kacang yang kaya rempah.
Menariknya, pengunjung juga bisa memilih pecak bening, bagi yang lebih menyukai rasa ringan. Ikan di sajikan dalam cobek batu besar, lengkap dengan irisan jeruk nipis yang menyegarkan.
Yang membedakan pecak di sini adalah tekstur bumbu yang masih kasar. Perpaduan kencur, jahe, kacang, bawang, dan cabai menghasilkan rasa yang kompleks. Setiap suapan menghadirkan semburan rasa rempah yang kuat, namun tidak menyengat.
Ukuran ikannya cukup untuk 2–3 orang. Dagingnya lembut dan padat, tidak amis, dan menyatu sempurna dengan bumbunya. Pecak gurame ini jelas bukan menu biasa—ia adalah bukti bahwa masakan tradisional bisa tampil luar biasa.
Lezatnya Gabus Pucung Jumbo dengan Kuah Kluwek
Selain pecak, Gabus Pucung menjadi primadona lainnya. Menu khas Betawi ini di sajikan dengan kuah kehitaman dari kluwek, menciptakan cita rasa unik yang sulit di lupakan.
Di Saung Matoa, pengunjung bisa memilih bagian ikan—dari kepala hingga ekor. Yang paling di sukai adalah bagian kepala, berukuran jumbo hingga meluap dari mangkuk.
Ikan di goreng terlebih dulu sebelum di siram kuah pucung. Dagingnya kering di luar namun lembut di dalam. Tak ada aroma amis, justru hanya rasa gurih dan pahit-manis khas kluwek yang menyelimuti lidah.
Taburan bawang goreng di atasnya memberikan kontras tekstur yang menyenangkan. Gabus pucung di sini sangat cocok untuk kamu yang ingin merasakan rasa otentik masakan Betawi yang mulai langka di temui.
Sop Iga dan Tumisan Sebagai Pelengkap Sempurna
Bagi yang tidak terlalu suka ikan, Sop Iga bisa jadi pilihan utama. Dengan kuah bening dan aroma kaldu yang sedap, sop ini menawarkan kehangatan sempurna untuk makan siang atau malam hari.
Isiannya terdiri dari 3–4 potong iga berukuran sedang, sebagian masih di selimuti lemak lembut yang mudah dikunyah. Rasa kuahnya gurih dengan sedikit sentuhan lada, cukup untuk menghangatkan tubuh.
Sebagai pelengkap, tersedia tumis daun pepaya, lalapan segar seperti leunca dan selada, serta sambal segar pedas yang di sajikan terpisah. Kombinasi ini menciptakan harmoni rasa yang bikin nagih.
Harga Bersahabat, Rasa Juara
Salah satu keunggulan Saung Matoa adalah harga yang ramah di kantong. Menu di banderol mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 70.000-an, tergantung jenis dan potongan ikan.
Contohnya, satu porsi pecak gurame bisa kamu nikmati dengan harga sekitar Rp 65.000, dan gabus pucung kepala jumbo di banderol sekitar Rp 70.000. Menu sayuran dan pelengkap mulai dari Rp 5.000, sangat terjangkau untuk kualitas rasa seperti ini.
Harga tersebut tentu sangat sepadan, mengingat ukuran porsi, kesegaran bahan, dan kekayaan bumbu yang di gunakan. Makan di sini bukan hanya soal kenyang, tetapi juga soal pengalaman kuliner yang berkesan.
Lokasi Strategis dan Jam Buka Fleksibel
Bagi kamu yang tertarik mencoba, Saung Matoa beralamat di:
Wibawa Mukti II, Jl. Sumur Binong, RT.002/RW.012, Jatisari, Kec. Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat 17426.
Restoran ini buka setiap Senin–Kamis dan Sabtu–Minggu, mulai pukul 07.00 hingga 19.00 WIB. Masakan biasanya siap di sajikan mulai pukul 09.00 pagi.
Dengan jam operasional yang panjang, kamu bisa datang pagi-pagi sebelum ramai, atau mampir saat sore hari untuk makan bersama keluarga tanpa harus terburu-buru.
Kenapa Saung Matoa Wajib Masuk Daftar Kuliner Bekasi
Dengan segala keunikan yang ditawarkan—mulai dari menu khas Betawi-Sunda yang otentik, suasana semi-tradisional yang nyaman, hingga harga yang bersahabat—Saung Matoa layak masuk daftar wajib kunjung bagi siapa pun yang menyukai kuliner Nusantara.
Tidak hanya memberikan rasa yang memuaskan, Saung Matoa juga membawa kita kembali pada kenangan rumah makan zaman dulu. Konsep sederhana tapi penuh makna.
Jadi, jika kamu bosan dengan makanan mall dan restoran modern, cobalah melipir ke Saung Matoa. Rasakan kembali nikmatnya makan ikan pecak atau gabus pucung dalam suasana saung