Nasi Kulit Mak Igun: Rames Kekinian dengan Lauk Melimpah dan Rasa Melekat

Kolaborasi Selebriti dan Chef Berbakat: Dari Ide ke Gerai Populer
Siapa sangka Ivan Gunawan, desainer sekaligus presenter ternama Indonesia, kini terjun ke dunia kuliner? Bersama King Abdi, jebolan MasterChef Indonesia Season 10, ia menghadirkan sebuah konsep rumah makan sederhana tapi menarik: Nasi Kulit Mak Igun.
Mengusung konsep nasi rames kekinian dengan harga terjangkau dan rasa berani, gerai ini langsung menyita perhatian sejak pertama kali di buka. Saat ini, Nasi Kulit Mak Igun sudah memiliki dua cabang, salah satunya terletak di Jalan Pahlawan Revolusi No. 51, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Ramainya Pengunjung: Antre 30 Menit Demi Kulit Ayam Renyah
Ketika kami berkunjung tidak lama setelah grand opening, suasana di gerai ini sangat ramai. Belum memasuki jam makan siang pun, antrean pengunjung sudah mengular. Meskipun tersedia nomor antrean, sistemnya belum sepenuhnya berjalan lancar.
Akhirnya, kami ikut barisan panjang dan menunggu sekitar 30 menit sebelum mendapatkan makanan. Meski agak melelahkan, rasa penasaran membuat kami tetap bertahan, apalagi kabarnya beberapa menu sudah habis di buru pelanggan.
Konsep Nasi Rames dengan Sentuhan Modern
Nasi Kulit Mak Igun pada dasarnya menyajikan nasi rames atau nasi campur, tetapi dalam bentuk yang lebih modern dan fleksibel. Dengan lebih dari 15 pilihan lauk, pengunjung bisa meracik piring sesuai selera masing-masing.
Sebagai menu utama, tersedia nasi putih dengan topping kulit ayam goreng crispy seharga hanya Rp 15.400. Nasi ini di lengkapi dengan oseng buncis, kuah gulai kuning ringan, sambal, dan kulit ayam gurih.
Jika ingin lebih wangi dan gurih, pengunjung bisa mengganti nasi putih dengan nasi uduk, cukup menambah Rp 1.500. Namun sayangnya, saat kami datang, nasi uduk sudah habis.
Kulit Ayam Goreng Berbumbu Ketumbar: Renyah, Gurih, dan Wangi
Tak bisa di pungkiri, kulit ayam goreng crispy adalah bintang utama di tempat ini. Di balut adonan tipis yang ringan, kulit ayam di goreng garing tanpa minyak berlebih. Rasanya? Gurih, sedikit asin, dengan aroma ketumbar yang kuat.
Berbeda dari kulit goreng biasa yang hanya mengandalkan rasa asin dan minyak, kulit ayam Mak Igun di racik dengan bumbu khas, memberikan sensasi rempah yang mantap di lidah. Untuk potongan lebar, biasanya hanya di sajikan satu keping agar proporsional.
Ragam Lauk Tambahan: Dari Oseng Cumi hingga Daging Kisi Pedas
Untuk menambah pengalaman bersantap, kami memesan tiga jenis lauk tambahan:
- Ayam Goreng Bawang (Rp 11.900)
Dua potong ayam jantan yang di ungkep bersama bawang putih utuh. Gurih meresap hingga ke tulang, walau sedikit terlalu kering saat di goreng. - Oseng Daging Kisi (Rp 17.900)
Potongan daging sapi dengan sedikit lemak yang di masak oseng pedas gurih. Dagingnya empuk dan bumbunya tidak terlalu pedas—pas untuk semua kalangan. - Oseng Cumi Kecombrang (Rp 14.400)
Cumi kecil di masak dengan bumbu kecombrang, meskipun aroma kecombrangnya agak kurang terasa. Rasa gurihnya kuat, namun tekstur cumi sedikit terlalu kenyal.
Masing-masing lauk ini di banderol dengan harga Rp 6.900 – Rp 17.900, tergolong terjangkau untuk ukuran Jakarta Timur.
Sambal Bawang dan Sambal Belimbing: Pedas Segar di Setiap Suapan
Tak lengkap rasanya menyantap nasi rames tanpa sambal. Di sini, kamu bisa memilih dua jenis sambal:
- Sambal Bawang: Wangi dan menggoda, cocok untuk kulit ayam dan ayam goreng.
- Sambal Belimbing: Memiliki rasa asam segar dan sedikit pahit, cocok untuk menyegarkan lauk yang berlemak.
Kami lebih menyukai sambal bawang karena aromanya yang menggoda dan rasa yang lebih familiar. Namun sambal belimbing tetap menarik untuk pecinta sambal yang unik.
Paduan Nasi Uduk yang Sayangnya Terlewatkan
Sebenarnya, kami ingin mencoba nasi uduk khas Mak Igun yang konon gurih dan harum santan. Sayangnya, nasi uduk ini sering kali cepat habis. Bahkan saat kami datang menjelang makan siang, nasi uduk sudah tidak tersedia lagi.
Sebagai alternatif, nasi putih tetap bisa menjadi pasangan sempurna, apalagi bila di tambahkan kuah gulai ringan yang mengikat semua elemen menjadi satu harmoni.
Suasana Warung yang Ramai tapi Bersih
Gerai Nasi Kulit Mak Igun di rancang dengan konsep warung modern. Area makan cukup luas, pencahayaan terang, dan penataan tempat duduk rapi. Meski saat ramai terasa sesak, sirkulasi udara tetap baik dan pelayanan cukup cepat.
Kebersihan juga jadi perhatian. Meja di bersihkan secara berkala dan peralatan makan ditata dengan baik. Ini menjadikan tempat ini cocok juga untuk makan bersama keluarga atau teman kantor saat jam makan siang.
Kelebihan dan Kekurangan Nasi Kulit Mak Igun
Kelebihan:
- Rasa kulit ayam gurih dan renyah
- Pilihan lauk banyak dan bervariasi
- Harga sangat terjangkau
- Cocok untuk semua kalangan
- Tempat bersih dan tertata rapi
Kekurangan:
- Sistem antrean saat ramai masih perlu perbaikan
- Beberapa menu cepat habis (nasi uduk, lauk populer)
- Tekstur beberapa lauk (seperti cumi) masih perlu di perbaiki
Tips Sebelum Berkunjung
- Datang lebih awal agar tidak kehabisan menu favorit, terutama nasi uduk.
- Siapkan waktu ekstra jika datang saat jam makan siang karena antrean cukup panjang.
- Coba berbagai lauk berbeda karena variasinya membuat pengalaman makan makin seru.
- Pesan sambal sesuai selera: sambal bawang untuk rasa familiar, sambal belimbing untuk sensasi segar.
Nasi Rames Kekinian yang Layak Di coba
Nasi Kulit Mak Igun berhasil membawa sajian nasi rames ke level baru. Dengan konsep kekinian, rasa rempah yang kuat, serta paduan sambal dan lauk yang melimpah, tempat ini cocok bagi siapa saja yang ingin menikmati santapan nikmat tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
Meskipun masih ada kekurangan kecil yang bisa di perbaiki, kualitas makanan dan harganya menjadikan rumah makan ini sebagai salah satu destinasi kuliner menarik di Jakarta Timur, terutama bagi penggemar nasi kulit dan lauk khas rumahan.