Menemukan Surga Kuliner Bernuansa Desa di Tanabambu

Jika kamu sedang mencari tempat makan yang tak hanya menyajikan hidangan lezat tetapi juga membawa ketenangan dan nostalgia suasana desa, maka Tanabambu adalah jawabannya. Terletak di kawasan Ciangsana, Kabupaten Bogor, tempat makan ini mengusung konsep perkampungan zaman dulu yang di kelilingi oleh rimbunnya pohon bambu.
Meski berada di Bogor, Tanabambu sangat dekat dari Cibubur dan bahkan mudah di jangkau dari tol Cimanggis–Cibitung. Tak heran jika tempat ini langsung jadi perbincangan di media sosial. Bahkan sebelum grand opening resminya, suasana yang di tawarkan sudah berhasil menarik perhatian banyak orang.
Lalu, apa saja yang membuat Tanabambu begitu istimewa? Mari kita bahas satu per satu.
Suasana Asri dan Autentik di Bawah Rindangnya Bambu
Saat melangkah ke dalam area Tanabambu, kamu akan langsung di sambut oleh pemandangan pohon bambu yang menjulang tinggi dan teduh. Uniknya, bambu-bambu ini bukanlah hasil tanam baru. Mereka sudah tumbuh alami bahkan jauh sebelum restoran ini berdiri.
Di tengah modernisasi yang semakin gencar, Tanabambu seolah menjadi oasis yang membawa kita kembali ke akar budaya dan alam. Kesan alami dan asri begitu kental, terlebih karena semua elemen dekorasi terbuat dari bahan-bahan alam seperti kayu, bambu, dan jerami.
Area seluas 4.000 meter persegi ini di penuhi rumah-rumah joglo tua yang di boyong langsung dari Sragen, Jawa Tengah. Setiap joglo di fungsikan sebagai ruang makan dan tempat menyajikan hidangan. Dengan suasana yang tenang dan udara sejuk, bersantap di sini menjadi pengalaman yang menenangkan jiwa.
Konsep Kampung Jadul yang Sarat Akan Nostalgia
Salah satu keunikan Tanabambu Bogor adalah nuansa kampungnya yang benar-benar terasa. Begitu memasuki gerbangnya, kamu akan melihat pagar bambu di hiasi padi-padi kering—simbol hasil bumi dan kemakmuran ala pedesaan.
Bangunannya di buat dari kayu jati tua, dan semua kursi serta bale-bale makan terbuat dari bambu. Pelayan yang mengenakan baju adat Jawa seperti lurik dan kain batik menambah kesan otentik yang sulit di temukan di tempat makan lain.
Menurut Aniss, Operational Manager Tanabambu, inspirasi konsep ini berasal dari kampung halaman pemiliknya di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing, Wonosobo. Pemilik ingin menghadirkan kembali nuansa desa tempat ia di besarkan, di mana kebersamaan dan kedekatan dengan alam begitu terasa.
Konsep ini bukan hanya membuat Tanabambu berbeda dari restoran lain, tapi juga menghangatkan hati para pengunjung yang rindu kampung halaman.
Mencicipi 60 Menu Prasmanan Sunda-Jawa yang Menggoda
Tanabambu tidak hanya memanjakan mata dan hati, tetapi juga lidah. Di sini, kamu bisa menikmati prasmanan khas Sunda dan Jawa dengan total 50–60 menu berbeda setiap harinya.
Makanan di masak langsung di dapur yang di beri nama Pawon Bu War, lalu di sajikan di Parasmanan Bude Suprap. Pengunjung bebas mengambil makanan sendiri menggunakan piring kaleng yang di sediakan. Sensasi makan dengan cara tradisional ini membawa kita bernostalgia ke masa kecil.
Menu yang di sajikan bervariasi—mulai dari olahan sayuran, ayam, telur, hingga entok. Semua di hidangkan di baskom-baskom lurik atau wajan yang masih panas, ditaruh di atas tungku kayu bakar. Proses ini memberikan rasa autentik yang tak bisa di tandingi oleh alat modern.
Harga makanannya pun sangat ramah di kantong, mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 40.000 per porsi. Sangat cocok untuk makan bersama keluarga besar tanpa membuat dompet menjerit.
Gule Entok dan Lodeh Terong, Menu Andalan Wajib Coba
Dari sekian banyak pilihan, ada dua hidangan yang jadi favorit di Tanabambu Bogor : Gule Entok dan Lodeh Terong.
Gule Entok di sini di masak dengan rempah lengkap seperti kunyit, kemiri, jahe, bawang, dan cabai. Daging entok yang besar-besar di masak dalam kuah santan merah oranye yang gurih, namun tidak bikin eneg. Teksturnya empuk, dan bumbunya meresap hingga ke tulang.
Sedangkan Lodeh Terong menawarkan rasa gurih ringan dari santan encer. Terong ungunya di masak hingga lembut namun tetap mempertahankan bentuknya. Menu ini tampak sederhana, tapi justru menjadi pembeda karena menggunakan kelapa asli yang di peras langsung—bukan santan instan.
Kedua menu ini adalah contoh sempurna bahwa kesederhanaan bisa menjadi luar biasa bila di olah dengan sepenuh hati.
Ragam Lauk Pelengkap: Dari Semur Jengkol hingga Pepes Jamur
Selain dua menu utama tadi, Tanabambu juga menawarkan banyak lauk pendamping yang tidak kalah menggugah selera. Salah satunya adalah Semur Jengkol yang di masak dengan kuah cokelat pekat khas Betawi.
Aromanya memang tajam, tetapi begitu di cicipi, kamu akan merasakan tekstur jengkol yang empuk dan rasa manis-rempah yang menggoda. Tidak meninggalkan bau tak sedap di mulut, semur ini bisa jadi menu favorit baru kamu!
Ada pula Telur Dadar Crispy yang di goreng dadakan menggunakan minyak panas sehingga bagian luarnya garing dan dalamnya tetap lembut. Hanya di bumbui lada, garam, dan daun bawang, telur ini tetap berhasil mencuri perhatian.
Menu lain yang tak kalah lezat antara lain:
- Pepes Jamur dan Pepes Tahu
- Ikan Asin Kapas Balado
- Cumi Asin Cabe Hijau
Semua di buat dengan cita rasa rumahan yang hangat dan familiar.
Gorengan Hangat dan Es Cendol, Penutup yang Tak Boleh Terlewat
Setelah menyantap makanan utama, kamu bisa melanjutkan pengalaman kuliner dengan jajan gorengan yang disajikan hangat langsung dari Warung Mas Yadi, salah satu joglo di area Tanabambu.
Tersedia berbagai jenis gorengan klasik seperti pisang kepok, tempe, tahu, tape, dan bahkan goreng nangka. Harganya pun sangat terjangkau—Rp 3.000 saja per buah! Jika ingin yang baru, kamu bisa meminta langsung agar digorengkan saat itu juga.
Untuk minuman, tersedia Es Cendol Original dan Es Cendol Durian yang dibuat homemade oleh staf yang diajari langsung oleh pembuat cendol asli dari Banjarnegara.
Cendolnya berukuran kecil, teksturnya empuk, dan kuah santan serta gulanya tidak terlalu manis, memberikan sensasi segar yang menyempurnakan akhir santapanmu.
Tanabambu, Tempat Makan yang Cocok untuk Keluarga dan Rombongan
Dengan konsep alam terbuka, suasana desa yang kental, dan area yang luas, Tanabambu Bogor menjadi tempat makan ideal untuk keluarga besar, komunitas, hingga acara reuni.
Restoran ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 20.00. Kamu bisa datang saat pagi untuk merasakan udara segar atau menjelang sore saat cahaya matahari masuk di sela-sela bambu—menjadikan suasana semakin magis.
Tak hanya perut yang kenyang, tetapi hati pun ikut bahagia. Banyak pengunjung datang kembali, bukan hanya untuk makan, tapi juga untuk sekadar melepas penat dari hiruk-pikuk kota.
Jika kamu ingin merasakan kembali suasana kampung halaman, atau mengenalkan anak-anak pada budaya makan tradisional, Tanabambu adalah pilihan yang sangat tepat.
Bukan Sekedar Tempat Makan
Tanabambu bukan sekadar tempat makan. Ia adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini, antara alam dan manusia. Dengan makanan yang sedap, suasana yang damai, dan konsep yang menyentuh hati, tak heran jika Tanabambu layak menjadi destinasi kuliner yang wajib masuk daftar kunjunganmu.