Kopitiam Bukit Bintang Cipondoh: Nikmati Mi Kari Rendang dan Char Kway Teow Otentik ala Malaysia
Menemukan Cita Rasa Malaysia Asli di Jantung Cipondoh
Siapa bilang cita rasa autentik Malaysia hanya bisa di dapatkan saat melancong ke negeri jiran? Kini, kamu bisa merasakan sensasi yang sama tanpa perlu jauh-jauh terbang ke Kuala Lumpur. Di kawasan Cipondoh, Tangerang, tersembunyi sebuah kopitiam bernama Kopitiam Bukit Bintang yang sukses menghadirkan kelezatan khas kuliner Malaysia dan peranakan.
Restoran ini menjadi jawaban untuk kamu yang mendambakan mi kari pedas gurih, char kway teow beraroma smokey, serta kaya toast renyah dengan selai rumahan. Tak hanya soal rasa, suasana kedai pun mengusung nuansa khas kopitiam Malaysia—lengkap dengan elemen peranakan yang khas dan atmosfer hangat yang cocok untuk semua kalangan.
Kopitiam Modern dengan Sentuhan Peranakan Tradisional
Meskipun berlokasi di dalam area ruko, Kopitiam Bukit Bintang Cipondoh ini tampil beda dari kopitiam lainnya. Interiornya menggabungkan desain modern dengan nuansa nostalgia khas Melayu dan peranakan. Poster vintage, lampu gantung ala kedai lama, serta etalase makanan terbuka menjadi elemen dekoratif yang langsung mengingatkan pada kedai kopi di Malaysia atau Singapura.
Pengunjung bisa memilih duduk di area indoor ber-AC yang sejuk dan nyaman, atau di area outdoor semi-terbuka yang cocok untuk mereka yang ingin bersantai sambil merokok. Suasananya santai, namun tetap hangat dan bersih—cocok untuk makan bersama keluarga maupun nongkrong santai dengan teman.
Menu Kaya Rasa, dari Makanan Berat hingga Camilan Ringan
Berbeda dari kopitiam biasa yang cenderung minimalis, Kopitiam Bukit Bintang menawarkan variasi menu yang luas. Di sini, kamu bisa memilih dari puluhan hidangan mulai dari makanan utama, camilan, hingga minuman khas Melayu dan peranakan.
Beberapa pilihan yang paling direkomendasikan meliputi:
- Mi Kari Rendang
- Char Kway Teow Seafood
- Kaya Toast
- Es Teh Peng dan Es Kopi Peng
Dengan harga mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 56.000, semua sajian di sini terasa sangat worth it, baik dari sisi rasa maupun porsi.
Mi Kari Rendang: Perpaduan Lembut dan Gurih yang Bikin Nagih
Salah satu menu paling menggoda di Kopitiam Bukit Bintang adalah Mi Kari Rendang. Dengan harga Rp 56.000 per porsi, kamu akan mendapatkan mie kuning kenyal, tahu, telur rebus setengah matang, dan dua potong daging rendang tebal yang empuk dan beraroma kuat.
Yang membuatnya istimewa adalah kuah karinya. Warna kuning pekat dan tekstur creamy menunjukkan betapa kaya rempah di dalamnya. Saat di seruput, terasa ada jejak bumbu yang masih sedikit kasar—menandakan penggunaan bahan alami tanpa instan.
Rasa gurih yang mendalam, berpadu dengan kelembutan daging dan telur lembut, menciptakan harmoni rasa yang tak hanya memanjakan lidah, tapi juga memberikan sensasi makan yang mengenyangkan dan memuaskan.
Char Kway Teow Seafood: Gurih, Smokey, dan Sarat Isi
Menu andalan lain yang wajib di coba adalah Char Kway Teow Seafood, di banderol Rp 42.000 per porsi. Hidangan ini menyajikan kwetiau lebar yang di goreng bersama udang, cumi, dan bakso ikan, dengan tambahan bumbu khas seperti kecap ikan dan bawang putih.
Apa yang membedakan Char Kway Teow di sini dengan tempat lain adalah aroma smokey khas wok hei—aroma wajan panas yang hanya bisa di hasilkan lewat teknik masak yang tepat. Rasanya gurih, sedikit manis, dan sangat kaya, tanpa meninggalkan rasa berlebihan di mulut.
Meskipun sarat topping, semua komponen terasa seimbang dan menyatu. Cocok untuk pengunjung yang menghindari makanan berat dengan kuah, namun tetap ingin hidangan yang penuh cita rasa.
Kaya Toast: Camilan Klasik yang Selalu Di cari
Buat kamu yang datang bukan untuk makan berat, jangan khawatir. Kopitiam Bukit Bintang juga punya sederet camilan klasik ala kopitiam yang menggoda, salah satunya Kaya Toast.
Dengan harga Rp 18.000, kamu sudah bisa menikmati roti panggang tebal yang renyah di luar dan lembut di dalam, di sajikan dengan selai kaya homemade. Selainya terbuat dari santan, gula, dan telur, menghasilkan rasa manis-gurih yang tidak berlebihan.
Kaya Toast ini sangat cocok di nikmati bersama segelas Es Teh Peng atau Es Kopi Peng untuk pengalaman ngopi ala kopitiam yang autentik.
Es Teh Peng dan Es Kopi Peng: Tarikan Rasa yang Bikin Segar
Minuman di Kopitiam Bukit Bintang tak kalah menarik dari makanannya. Dua yang paling populer adalah Es Teh Peng dan Es Kopi Peng, masing-masing di jual mulai dari Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per gelas.
- Es Teh Peng menggunakan teh hitam pekat, di campur dengan susu evaporasi dan kental manis, tapi masih menyisakan rasa pahit dan sepat yang khas.
- Es Kopi Peng, di sisi lain, hadir dengan karakter dark roast robusta yang kuat. Kopi di seduh ala tradisional, lalu ditambahkan kental manis dan susu evaporasi, menghasilkan kombinasi rasa yang bold, creamy, dan menyegarkan.
Kedua minuman ini menjadi pendamping sempurna untuk menu apa pun yang kamu pilih.
Harga Terjangkau, Rasa Internasional
Satu hal yang patut diapresiasi dari Kopitiam Bukit Bintang adalah komitmen mereka menjaga kualitas rasa sambil tetap menjaga harga bersahabat. Dengan harga mulai dari Rp 20.000-an, kamu bisa menikmati pengalaman kuliner otentik ala Malaysia yang jarang ditemukan di kawasan Cipondoh dan sekitarnya.
Porsinya pun tidak pelit. Untuk makan siang atau makan malam, satu porsi sudah cukup untuk mengenyangkan perut. Ditambah suasana tempat yang nyaman, Kopitiam Bukit Bintang jadi opsi pas untuk makan santai di akhir pekan ataupun hari kerja.
Sensasi Kopitiam Malaysia Otentik Kini Hadir di Cipondoh
Jika kamu sedang mencari kuliner khas Malaysia yang benar-benar otentik dan halal, maka Kopitiam Bukit Bintang di Cipondoh, Tangerang, layak masuk daftar kunjunganmu. Dengan sajian khas seperti Mi Kari Rendang, Char Kway Teow, dan Kaya Toast, restoran ini menghadirkan pengalaman makan seperti di Kuala Lumpur, lengkap dengan teh tarik dan kopi peng khas kopitiam.
Tak hanya cocok untuk makan bersama keluarga, tempat ini juga ideal untuk kamu yang ingin bekerja dari kafe, santai sore, atau bahkan sekadar menikmati camilan klasik dengan suasana berbeda.
About The Author
