Ayam Bakar Artomoro: Kuliner Khas Jogja yang Viral

Jogja tidak pernah kekurangan tempat makan yang menggoda. Namun, jika kamu ingin mencoba sesuatu yang benar-benar ikonik dan meledak di media sosial, Ayam Bakar Artomoro adalah jawabannya. Berlokasi di Jl. Palagan Tentara Pelajar KM 7,8, warung sederhana ini justru menjadi primadona para pencinta rasa pedas manis yang menggugah selera.
Sudah berdiri sejak tahun 2006, tempat makan ini awalnya hanya di kenal di kalangan lokal. Namun kini, setelah viral di TikTok, Instagram, dan YouTube, nama Artomoro langsung melejit. Padahal menu yang mereka sajikan hanya ayam bakar—namun rasa yang di hasilkan sangat luar biasa.
Ramainya Pengunjung dan Reputasi di Kalangan Seleb
Setiap hari, apalagi saat akhir pekan, antrean di Artomoro bisa sangat panjang. Bahkan sebelum jam makan siang tiba, kursi-kursi sudah di padati pelanggan yang datang dari berbagai kota. Banyak dari mereka datang karena penasaran setelah melihat review dari food vlogger ternama seperti Mgdalenaf dan Dyodoran.
Tak hanya influencer, sejumlah artis juga tercatat pernah menyantap ayam bakar pedas di sini. Sebut saja Raisa, Melki Bajaj, hingga Imam Darto, semuanya pernah hadir dan membagikan pengalaman mereka di media sosial. Popularitas tempat makan ini bukan karena kemewahan interiornya, tapi karena rasa autentik dan konsistensi kualitas yang di jaga selama bertahun-tahun.
Keistimewaan Ayam Kampung sebagai Bahan Utama
Mengapa rasa ayam bakarnya begitu berbeda? Salah satu rahasianya adalah penggunaan ayam kampung. Tidak seperti ayam potong biasa, ayam kampung memiliki tekstur lebih kenyal, rasa lebih gurih, dan aromanya lebih alami.
Daging ayam kampung memang butuh waktu lebih lama untuk diolah agar empuk. Namun setelah matang, hasilnya benar-benar memuaskan. Tidak mudah hancur saat digigit, tapi tetap lembut dan juicy di dalam. Banyak pengunjung yang merasa ayam kampung di Artomoro adalah salah satu yang terbaik yang pernah mereka cicipi.
Proses Ungkep Rahasia Selama Lima Jam
Namun, bahan saja tidak cukup. Proses memasaknya juga sangat penting. Di Artomoro, ayam di ungkep selama lima jam penuh menggunakan api kecil agar bumbu bisa meresap sampai ke dalam.
Bumbunya sendiri terdiri dari rempah-rempah lokal seperti serai, bawang merah, bawang putih, jahe, cabai merah, dan tambahan santan kental. Proses pengungkepan yang lama membuat daging ayam benar-benar meresap rasa, dan tidak terasa hambar meski hanya di makan tanpa sambal.
Ayam yang sudah di ungkep kemudian di taruh di meja panjang, di mana pengunjung bisa memilih sendiri potongan favorit mereka—paha atau dada. Setelah itu, ayam di bakar langsung di atas arang dan di beri olesan bumbu spesial, lalu di sajikan dengan sambal khas yang membuatnya semakin istimewa.
Sambal Pedas Manis yang Jadi Ciri Khas
Tak lengkap rasanya bicara tentang ayam bakar Artomoro tanpa menyebut sambalnya. Sambal merah yang di gunakan bukan sekadar pelengkap, tapi justru jadi bintang utama.
Sambal ini di racik dari cabai merah segar, bawang putih, minyak kelapa, dan bumbu rahasia yang menghasilkan rasa pedas, manis, dan sedikit smoky. Teksturnya agak kasar, membuat setiap gigitan terasa lebih “berisi”.
Sambal oles ini juga hadir dalam varian manis—mirip sambal kecap dengan tambahan irisan cabai rawit dan bawang. Untuk yang tidak tahan pedas, ayam bakar manis ala Artomoro bisa jadi pilihan aman. Rasa manis kecap dengan sentuhan rempah membuatnya mirip dengan areh khas gudeg
Nasi Sepuasnya dan Tips Menyantapnya
Salah satu hal yang membuat Artomoro semakin disukai adalah konsep nasi sepuasnya. Cukup bayar Rp 6.000, kamu bisa ambil nasi putih hangat sepuas hati. Ini tentu menjadi keunggulan tersendiri, apalagi bagi mereka yang doyan makan banyak.
Tips menyantap ayam bakar di sini:
- Ambil nasi panas yang mengepul.
- Pilih potongan ayam favoritmu.
- Siram sambal pedas manis di atas nasi dan ayam.
- Tambahkan lalapan dan es teh manis.
- Nikmati perlahan sambil menahan sensasi pedas yang menggoda.
Kombinasi ini sudah seperti “ritual wajib” bagi pelanggan setia Artomoro.
Menu Lain yang Tak Kalah Nikmat
Meskipun ayam bakar adalah menu utama, Artomoro juga menyediakan beberapa menu pendamping yang tidak boleh dilewatkan:
- Pete Bakar: Aromanya tajam, rasanya khas, dan cocok disantap dengan sambal kecap.
- Tahu Goreng Bandung: Renyah di luar, lembut di dalam. Disajikan hangat.
- Sayur Asem: Kuah asam segar dengan isi kacang panjang, melinjo, dan jagung muda.
Menu pendamping ini membuat makan di Artomoro terasa semakin lengkap. Terutama jika kamu datang bersama keluarga dan ingin mencoba lebih dari satu jenis lauk.
Strategi Anti Antre Saat Berkunjung
Karena kepopulerannya, waktu kunjungan sangat menentukan kenyamanan. Berikut beberapa tips agar tidak harus antre panjang:
- Datang di pagi hari sekitar pukul 07.00–08.30 WIB (saat baru buka).
- Hindari jam makan siang (12.00–14.00) dan makan malam (18.00–20.00).
- Jika ingin santai, datang di antara pukul 15.00–17.00 saat suasana mulai lengang.
Dengan strategi ini, kamu bisa menikmati makanan dengan lebih tenang dan tidak terburu-buru mencari kursi kosong.
Alasan Mengapa Harus Coba Ayam Bakar Artomoro
Masih ragu untuk mampir? Berikut beberapa alasan mengapa Ayam Bakar Artomoro wajib kamu coba saat ke Jogja:
- Rasa otentik yang konsisten sejak 2006
- Harga terjangkau dan porsi mengenyangkan
- Ayam kampung yang diolah dengan teknik lama
- Sambal khas yang bikin nagih
- Nasi sepuasnya, cocok untuk para pejuang kenyang
- Didatangi seleb dan food vlogger favorit
- Tempatnya sederhana tapi penuh memori rasa
Dengan semua keunggulan itu, tak heran jika Artomoro tetap menjadi favorit meskipun banyak restoran baru bermunculan.
Lokasi, Jam Operasional, dan Informasi Kontak
Alamat Lengkap:
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM 7,8, Yogyakarta
Jam Buka:
Setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 21.30 WIB
Nomor Telepon:
📞 0821-3030-9192
Catatan:
Tempat makan ini tidak menerima reservasi. Semua sistem makan langsung datang, pilih ayam, bayar, dan makan.